Entri Populer

Selasa, 26 Oktober 2010

Malu Sesaat untuk Kebanggaan yang Abadi

Candanya sempat mengiris ulu hatiku,,,,,, Tapi kini ku bisa tersenyum dengan bangga setelah membaca berita di KOMPAS.com.
http://internasional.kompas.com/read/2010/07/29/19323079/Paviliun.Indonesia.Dikunjungi.4.Juta.Orang
 " Paviliun Indonesia di Shanghai Expo 2010 sudah dikunjungi 4 juta orang. dan disitu di paparkan juga kalau Paviliun Indonesia yang didominasi bambu pada bangunan merupakan paviliun keempat yang paling banyak dikunjungi setelah Jerman, Saudi Arabia, dan China "
sempat tak percaya, tapi ahirnya aku bisa bangga, sungguh prestasi yang patut di acungi jempol!
Di sela kebahagiaan ini, aku teringat saat makan malam bersama 2 orang taiwan dan satu orang Shanghai.
Orang Shanghai itu bercerita tentang pengalamannya menghadiri expo 2010 di kotanya, dia bilang sempat mengunjungi paviliun Indonesia, seketika aku bangga, tapi satu orang Taiwan bertanya " kenapa kau berminat untuk mengunjungi paviliun Indonesia, kenapa tak mengunjungi paviliun dari negara yang lebih maju saja? " Orang Shanghai pun menjawab dengan cepat " Karena tak perlu antri untuk masuk ke paviliun Indonesia "
Serentak 2 orang Taiwan itu tertawa dengan nada mengejek, di susul orang Shanghai itu, mereka bertiga tertawa di balik kerendahan hatiku, waktu itu ku hanya bisa diam dan tersenyum malu,
Tapi saat ini bisa di buktikan kalau negaraku Indonesia benar-benar bisa di banggakan.
Ahirnya akupun bisa tersenyum bangga, mesti aku tak ikut andil dalam persiapan expo di Shanghai.




Aku mencintaimu............ Oh Indonesiaku!

Senin, 25 Oktober 2010

Nilai Aku Sesuka Hatimu

 Terlahir dari keluarga ekonomi lemah bukanlah kemauanku,,,,,,
Terlahir dr emak dan bapak yang buta huruf jg bukan keinginanku,,,,,
Dan aku cukup mengerti kalau menyandang status TKW juga bukanlah impianku ataupun cita-cita dari orang tuaku,,
Kadang aku tak mengerti,,, apakah aku harus MALU ataukah aku harus BANGGA??????
Yang jelas!!! aku harus tetap bersyukur dengan keadaan yg ada,,,,,,,,
Berusaha mengambil hikmah dr semua kejadian yg pernah menimpa,,,
Jujur saja........... aku sempat menutup-nutupi statusku sebagai TKW!
yach,,,,,,,,,,,,, gimana tidak????
Saat teman-teman sekolahku sibuk ikut bimbingan belajar utk menghadapi UMPTN, aku sibuk daftar ke PJTKI,
Saat teman-temanku sibuk di bangku kuliah, aku sibuk jadi babu di negeri orang.
Dulu,,,,,, Aku sangat berhati-hati saat update status ataupun up load foto di akun facebook-ku, sebisa mungkin aku jaga privasi kalau sekarang aku bergelar TKW, gimana enggak,,,,,,,,, karena teman-teman sekolahku sudah banyak yang sukses, ada yang jadi guru, dokter, bidan, pengusaha, dan profesi  bergengsi lainnya.
Aku sempat ngiri tiap kali baca status teman yang katanya lagi rapat lah, ngajar lah, bantuin orang melahirkan, atau apalah,,,,,,, gak seperti diriku yang tiap hari kerjanya nyapu dan ngepel.
Tapi lama- lama, aku mulai membuka kartu, aku mulai berani up load foto waktu musim bunga sakura di Taiwan.
Sejak saat itu,,, wall Facebookku di penuhi pertanyaan dari teman-teman sekolahku.
Ada yang bertanya, apakah aku kerja di Jepang, ada juga yang ngira aku kuliah di Jepang, dan juga ada yang bilang aku sudah sukses karena bisa jalan-jalan ke Jepang, hehehe,,,,,,,, gak taunya aku jadi babunya pingwin ( sebutan majikan perempuanku karena kakinya kecil sebelah sehingga jalannya mirip pinguin )
Waktu itu aku juga gak tahu harus jawab bagaimana, tapi jujur,,,,,,,,,,,,, dalam hati aku masih berat untuk mengakui keberadaanku.
Tapi lama-lama teman-teman sekolahku banyak yang tahu kalau aku sekarang jadi TKW di Taiwan......  Aku sempat juga sakit hati dengan perkataan teman sekolahku yang dulu sempat satu kelas,
Dia bilang " 85% cewek yang kerja di luar negeri tidak prawan lagi "
Astaghfirullah hal adzim............. Mesti dia tidak memvonisku sdh kehilangan keprawanan di negeri orang, tapi aku sedikit tersinggung,,,,,
karena Jangankan untuk berpacaran, ingin ngobrol sama teman saja jarang ada waktu,
Angkat telpon saja harus curi-curi waktu,,,,,,, Tapi, Gak ada gunanya adu mulut!
Gak bakal ada UNTUNGnya dech,,,,,,, mending diam saja, terserah orang lain menilai,,
Toh aku makan gak minta mereka,,,,,,, toh aku juga gak bisa meng-silent mulut mereka, sekarang lebih baik belajar untuk tuli saja, biar gak sakit hati dengan tuduhan yang tanpa bukti,
Ya,,,,,,, " Allah Maha Tahu dan Maha Melihat " hanya satu kalimat ini yang bisa menghiburku,,,,,,,  





Ya Allah.............. sabarkan hambaMu atas perkataan mereka, sesungguhnya Engkau Maha Melihat Ya Allah,,,,,,